Selasa, 15 Mei 2012

The More You Give, The More You Get

Karena hukum utama hidup memang kayak gitu: semakin banyak kamu ngasih semakin banyak kamu nerima. Ketika saya menemani panitia sebuah acara, berulang kali saya jelaskan bahwa panitia yang lebih banyak memberikan sumbangsih akan menerima manfaat lebih banyak. Kenapa? Karena dengan memberi kontribusi lebih banyak ia belajar lebih banyak. Jadi tidak usah berkeluh kesah dan bersedih hati memikirkan kawan lain yang memilih mundur dari kepanitiaan karena alasan yang tidak jelas. Terlibat dalam sebuah kepanitiaan, selain melatih kepekaan komunikasi, kematangan sikap mental, ketahanmalangan, motivasi, juga menajamkan intuisi. Jika semua itu dilatihkan dalam seminar, kamu harus mengeluarkan lebih dari Rp 5 juta untuk mengikutinya. Dan belum tentu dampaknya sebesar jika kamu terlibat dalam kepanitiaan sebuah acara. Kenapa? Karena manusia belajar banyak dengan terlibat. Kita bisa belajar dengan melihat, membaca, mendengar, tapi keterlibatan melahirkan pengalaman yang membekas. Bahkan orang yang tidak tahu teori pun kalau terlibat, pasti pada akhirnya mengerti strategi-strategi untuk menaklukkannya. Sebagai contoh, pedagang kecil saja tahu soal pengaruh kenaikan harga BBM padahal mereka tak pernah belajar itu di bangku perkuliahan. Practice make perfect. Jadi ketika kamu memberikan sumbangsih yang banyak kepada sebuah kepanitiaan, itu artinya kamu membiarkan dirimu terlibat lebih banyak sehingga mendapatkan pengalaman lebih banyak, terdewasakan lebih sering, dan bertumbuh lebih cepat. Konsepnya sebetulnya sama saja dengan sedekah. Kita bersedekah sumbangsih satu hari, akan diganti Tuhan berkali-kali lipat. Bukankah dengan menjadi panitia kamu akan belajar komunikasi, sesuatu yang harus dilakukan orang dengan membayar sejumlah uang dengan mengikuti seminar? Bukankah dengan menjadi panitia kamu belajar bertoleransi, empati, dan sabar, kualitas yang diperlukan untuk meraih sukses yang lebih besar? Bukankah itu modal yang sangat-sangat berharga? Jadi nikmatilah setiap keterlibatanmu, karena proses bertumbuh memang selalu sakit, tapi kamu tidak akan menjadi (seperti) 'kanak-kanak' lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar