Senin, 20 Juni 2011

Kang Irfan, Pacar Saya Posesif!

Mawar: Duuuuh pusing deh, kemana-mana ga boleh, kumpul sama temen harus selalu bareng dia. Pasword facebook juga dia yang pegang, alasannya takut saya macem-macem ceunah?

Saya: hmm, memang cerita yang seperti ini klasik. Tapi coba perhatikan: sikap posesif biasanya lahir (atau timbul) dari perasaan takut kehilangan. Perasaan takut kehilangan biasanya lahir dari perasaan memiliki. Jadi dalam beberapa hal, segalanya memang berjalan alamiah. Karena itu, barangkali, agar kita tidak menjadi posesif, kita harus sadar bahwa cinta adalah menyoal memberi, dan bahwa kekasih kita bukanlah seseorang yang kita miliki, melainkan lebih daripada itu, seseorang yang kita beri kasih sayang. Memang ‘keikhlasan’ semacam ini, bahwa cinta adalah saling memberi dan bukannya saling memaksa, saling merenggut, menjadi agak sulit, bahkan bagi sebagian orang terkesan utopis. Letto bilang dalam salah satu lagunya, “Merasa kehilangan hanya akan ada, bila kau pernah merasa memilikinya.”

Posesif sendiri, akibatnya, bisa digambarkan dalam sebuah percobaan fisika sederhana: menekan mangkuk terbalik ke dalam air. Semakin keras kamu menekan mangkuk itu, semakin keras pula usaha sang mangkuk dalam melawan. Kan begitu? Nah posesif juga demikian: semakin posesif seorang kekasih, semakin mendorong pasangannya untuk ‘melawan’. Perlawanan itu bisa berupa, kemudahan terjadi perselisihan, atau bahkan perselingkuhan.

Apalagi jika dalam hubungan itu terjadi kegiatan-kegiatan yang sebetulnya, baik secara moral agama maupun budaya ketimuran kita, dilarang. Semakin ‘jauh’ batas wilayah itu dilewati, akan semakin rentan pula hadirnya gejala yang lebih buruk dari sekedar posesif, yakni paranoid state. Ketika misalnya, kamu ‘biasa’ berciuman dengan pacar kamu, maka ketika dia bersama teman-teman cowoknya, akan ada pikiran begini: dengan saya saja dia biasa ciuman, bagaimana kalau begitu juga dia dengan kawan-kawannya?

Nah, kamu boleh menganalogikannya ke dalam hal yang lebih jauh.

Apa yang dialami Mawar, dialami juga oleh banyak pasangan belia. Tapi entah dengan yang terjadi padamu. Apa juga begitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar