Kamis, 22 Desember 2011

Belas Kasih vs Waspada


Mawar : Jadi, Kang, ada temen cewek aku yang bilang kalau temennya yang cowok suka sama aku. Nah si cowok itu baru aja kehilangan ceweknya yang meninggal. Jadi masih sedih-sedih gitu. Nah, si cowok itu, Kang, yah, suka merhatiin facebook aku dan dia bilang dia pengen kenalan. Yaudah, kenalan mah kenalan aja. Eh tau-taunya, si cewek itu yah kang, pas dua hari kemudian bilang gini, “Mawar, aku minta tolong ih jadi pacarnya temen aku. Bohongan aja. Buat di facebook doang kok. Kasihan. Dia butuh penyemangat hidup. Dan dia nemuin itu di kamu.” Gimana dong, ya?

Belas kasih adalah salah satu titik lemah manusia. Tapi bukan berarti kelemahan. Kenapa? Karena setiap orang pada dasarnya enggak mau menjadi orang yang enggak “berpri kemanusiaan”, yang “enggak peduli pada orang lain”. Pada dasarnya setiap manusia adalah “putih”, “baik”. Nah, sialnya, kadangkala ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang berniat buruk. Seperti misal orang yang pura-pura kesasar, enggak punya ongkos untuk pulang, terus aja minta sama kita. Nah, di satu sisi, kadang kita curiga kalau dia bohong. Tapi di sisi lain, kadang kita enggak tega, karena kita enggak mau dianggap tidak “membantu”.

Begitupun dalam kasus ini. Kasus yang dialami oleh Mawar (19 tahun). Faktanya: jika memang si cowok suka, kenapa enggak ngajak kenalan secara gentle? Kalau misal, karena dia masih trauma atau malu-malu, mungkin, kenapa mesti “ngotot” ingin berstatus “berpacaran dengan” padahal ketemu aja belum. Makanya, saya bilang begini:

1. Kalau kamu percaya sama orang itu sama seperti kamu percaya sama temen kamu, yo wis, temenanlah. Siapa tahu dia memang lagi down dan butuh penyemangat. Tapi hati-hati, kamu kan udah tahu kalau dia suka sama kamu. Jadi, kalau sekiranya kamu nggak mau ngasih harapan, jangan buka pintu lebar-lebar sejak awal. Bersikaplah kayak ke teman. Kasih jarak biar dia nggak salah pengertian, nggak salah berharap, sehingga nggak ngerasa kecewa lebih besar.
2. Kedua, tetap hati-hati. Bagaimanapun facebook bukannya aman dari masalah. Kan banyak kasus penculikan, pemerkosaan, berawal dari hal-hal “iseng”di facebook? Bukan menyuruh untuk berburuk sangka, tapi waspada itu kewajiban.
3. Soal ajakannya untuk sekedar berstatus dalam facebook, percayalah, jangan diikuti. Barangkali awal-awal dia akan bersikap sopan. Tapi lama-lama bisa jadi ngerasa seolah kalian jadian beneran. Belum lagi kalau kamu mengiyakan, bisa-bisa (dan ini semoga tidak), membuat dia berpikir kamu “gampang”. Dan pada akhirnya memperlakukanmu dengan sikap yang tidak baik.
Sekian. Facebookmu, harimaumu. Jaga dia dengan tali kekang yang baik, agar dia tidak berbalik memangsamu.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar